Montipora sp, merupakan jenis karang yang umum terdapat disekitar Pulau Sawi
selain karang yang berbentuk otak dari keluarga Faviidae (Photo by: Abdurahman Al Qadrie)
Terumbu Karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis
dengan jenis tumbuhan. Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil
(Polip). Dalam kebanyakan spesies, satu individu polip karang berkembang
menjadi banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk
unik dan warna beraneka rupa. Terumbu karang merupakan habitat bagi
spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme.
Keberadaan terumbu karang menjadi sesuatu yang sangat penting bagi
ekosistem laut. Selain menjadi penahan abrasi akibat gelombang laut
sebelum menyapu pesisir, terumbu karang juga merupakan habitat yang
sangat penting sebagai rumah ikan. Selain itu, keunikan terumbu karang
menjadi keindahan tersendiri dan bermanfaat sebagai tujuan wisata atau
lokasi olahraga selam, dan tentunya sebagai tempat penelitian.
Kabupaten Ketapang yang memiliki lebih dari 200 km garis pantai,
dan 41 pulau kecil memiliki potensi yang cukup baik bagi keberadaan
terumbu karang. "Inilah yang kemudian menginspirasi para pegiat
lingkungan yang tergabung dalam komunitas "Ketapang Biodiversity
Keeping" (KBK), yang dulunya lebih dikenal sebagai Kawan Burung Ketapang
untuk berkontribusi dalam upaya pelestarian terumbu karang di wilayah
laut Kabupaten Ketapang!" kata Abdurahman Al Qadrie, Ketua KBK.
Pemerintah Kabupaten Ketapang, dalam hal ini Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Ketapang (DKP), melalui Kabid Kelautan Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil (KP3K), sangat menaruh perhatian yang besar terhadap
keberadaan dan kelestarian terumbu karang. Hal ini disampaikan Kepala
Bidang KP3K, Ir. Zamzani pada saat penulis berkunjung ke kantornya di
Jalan Jendral Sudirman, Ketapang (12/11/2013). Menurut beliau, tindakan
nyata yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini adalah mengadakan
kajian potensi bawah air laut. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk
memetakan lokasi keberadaan terumbu karang, tingkat keterancaman, dan
langkah-langkah yang harus dilakukan kedepannya.
"Prioritas utama kita adalah pulau-pulau kecil yang berpenghuni,
karena terumbu karang akan mudah rentan terhadap kegiatan manusia!"
tambahnya. Terumbu karang di sektar Pulau Bawal merupakan prioritas
utama, mengingat di pulau ini terdapat aktivitas yang cukup besar
dibanding Pulau Cempedak dan Pulau Sawi.
"Sebagai rumah ikan yang menyediakan perlindungan dan sumber
makanan bagi ikan, sudah barang tentu terumbu karang menjadi pendukung
utama perkembangan populasi ikan di sekitarnya. Hal ini tentu juga
menjadi penopang sumber pendapatan bagi nelayan laut. Semestinya lah
kita harus menjaga dan melestarikan terumbu karang!" kata Junaidi, SP,
anggota DPRD Kabupaten Ketapang yang menyempatkan diri melihat dari
dekat kehidupan nelayan di Pulau Sawi dan Potensi terumbu karangnya.
"Dan Pemerintah telah berupaya membantu masyarakat nelayan laut yang
tidak memiliki terumbu karang di sekitar wilayah laut tangkapan mereka,
yaitu dengan membuat rumpun-rumpun tempat ikan berlindung. Setidaknya
kita telah membuat 2 rumpun yang berukuran besar atau yang diistilahkan
dengan "Fish Apartment" yaitu di wilayah laut Pulau Cempedak dan wilayah
laut Pagarmentimun, selain rumpun-rumpun kecil lainnya!" tambahnya.
"Harapan kita adalah, bagaimana semua pihak dapat menyadari
pentingnya keberadaan terumbu karang bagi kehidupan bawah laut dan
manusia, kemudian serius dalam melakukan tindakan penjagaan dan
pelestariannya!" tambah Abdurahman Al Qadrie.
Beberapa aktivitas manusia yang dapat
merusak terumbu karang adalah sebagai
berikut:
·
membuang sampah ke laut dan pantai yang
dapat mencemari
air laut,
· membawa
pulang ataupun menyentuh terumbu karang saat menyelam, satu sentuhan saja dapat
membunuh terumbu karang,
· pemborosan
air, semakin banyak air yang digunakan maka semakin banyak pula limbah air
yang dihasilkan dan dibuang ke laut,
· penggunaan
pupuk dan pestisida buatan, seberapapun jauh letak pertanian tersebut dari laut
residu kimia dari pupuk dan pestisida buatan pada akhinya akan terbuang ke laut
juga,
· Membuang jangkar
pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak terumbu karang yang
berada di bawahnya,
·
terdapatnya predator terumbu
karang, seperti sejenis siput drupella,
·
penambangan,
·
pembangunan permukiman,
·
reklamasi
pantai,
·
polusi,
· penangkapan
ikan dengan cara yang salah, seperti pemakaian bom ikan.







0 komentar:
Posting Komentar